Badilag Tingkatkan Koordinasi Penyelenggaraaan Bimtek
Jakarta l Badilag.net
Ditjen Badilag terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan bimbingan teknis (Bimtek). Badilag ingin agar Bimtek diikuti oleh orang yang tepat sehingga output dan outcome Bimtek tercapai dengan baik.
Jumat (19/4/2013), Dirjen Badilag Purwosusilo mengumpulkan para pejabat eselon II dan III untuk membahas persoalan itu.
Dalam rapat yang diselenggarakan di ruang rapat besar Ditjen Badilag di lantai 6 Gedung Sekretariat MA itu, Dirjen Badilag mengungkapkan bahwa selama ini masih muncul keluhan mengenai peserta Bimtek. Sebagian pihak menilai peserta Bimtek kurang merata. Terkadang ada satu orang yang dalam setahun diundang mengikuti lebih dari satu kali Bimtek, namun di sisi lain ada orang yang sama sekali belum pernah diikutkan Bimtek.
Menurut Dirjen Badilag, kondisi ini dapat diatasi jika koordinasi penyelenggaraan Bimtek ditingkatkan. Koordinasi harus dilakukan oleh unit-unit kerja di Badilag yang hendak menyelenggarakan Bimtek. Setelah koordinasi dilakukan, hasilnya diserahkan ke Dirjen sebelum akhirnya diumumkan lewat website.
“Jadi, selain perlu ada penanggungjawab di masing-masing direktorat, juga perlu ada kebijakan satu pintu,” tuturnya.
Bimtek diselenggarakan oleh tiga direktorat, yakni Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis, Direktorat Pembinaan Administrasi Peradilan Agama dan Direktorat Pranata dan Tata Laksana Perkara Perdata Agama.
Fokus Bimtek yang diselenggarakan tiga direktorat tersebut berbeda-beda, sesuai tupoksi direktorat masing-masing. Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis fokus pada peningkatan kualitas tenaga teknis, khususnya hakim dalam memeriksa dan memutus perkara. Direktorat Pembinaan Administrasi Peradilan Agama fokus pada peningkatan kualitas administrasi perkara, termasuk SIADPA dan SIADPTA Plus. Sedangkan Direktorat Pranata dan Tatalaksana Perkara Perdata fokus pada pemberkasan perkara kasasi dan peninjauan kembali serta kesyariahan.
Selain Bimtek, kegiatan lain yang dapat diikuti oleh aparat peradilan agama adalah pelatihan yang diselenggarakan Balitbangdiklatkumdil dan lokakarya yang diselenggarakan lembaga mitra seperti AIPJ (Australia-Indonesia Partnership for Justice).
Agar koordinasi penyelenggaraan Bimtek lebih meningkat, Kasubdit Mutasi Hakim Sunarto mengusulkan agar Badilag mengoptimalkan SIMPEG. Menurutnya, data mengenai siapa saja yang telah dan akan mengikuti Bimtek harus diinput di SIMPEG.
“Data itu harus bisa diakses oleh seluruh direktorat di Badilag,” tandas Sunarto. Dengan begitu, tidak ada lagi orang yang beberapa kali ikut Bimtek atau bahkan dalam waktu bersamaan diundang untuk mengikuti dua Bimtek.
Usul ini diterima Dirjen Badilag. Ia menegaskan, data mengenai penyelenggaraan Bimtek harus ada di SIMPEG. Di situ terlihat siapa saja yang sudah dan belum pernah ikut Bimtek, termasuk rangking peserta pada tiap-tiap Bimtek.
“Data tersebut kita jadikan pertimbangan untuk promosi dan mutasi,” ungkap Dirjen.
Dirjen Badilag menambahkan, data penyelenggaraan Bimtek di SIMPEG itu harus dikelola oleh Subdit Pengembangan Tenaga Teknis, dengan melibatkan Subdit Data dan Evaluasi. Teknisnya, setiap unit kerja penyelenggara Bimtek harus menyerahkan data Bimtek ke Subdit Pengembangan Tenaga Teknis, lalu data tersebut diinput ke SIMPEG oleh petugas di Subdit Data dan Evaluasi.
Data tenaga teknis
Per Desember 2012, aparatur peradilan agama se-Indonesia berjumlah 11.579 orang. Mereka terdiri dari 8.363 tenaga teknis dan 3.216 tenaga non-teknis. Tenaga teknis tersebut terdiri atas 3.670 hakim, 3.274 tenaga kepaniteraan dan 1.419 tenaga kejurusitaan.
Berdasarkan LAKIP Ditjen Badilag, sepanjang tahun 2012 Badilag menyelenggarakan sejumlah Bimtek. Rinciannya, Bimtek yang diselenggarakan Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis melibatkan 235 peserta, Bimtek yang diselenggarakan Direktorat Pembinaan Administrasi Peradilan Agama melibatkan 180 peserta dan Bimtek yang diselenggarakan Direktorat Pranata dan Tata Laksana Perkara Perdata Agama melibatkan 320 peserta.
(hermansyah)