Badilag akan Menggelar Diskusi Hukum dan Terbitkan Majalah Digital
Jakarta l Badilag.net
Ditjen Badilag terus melakukan langkah-langkah inovatif. Dalam waktu dekat, Badilag akan menggelar diskusi hukum dan menerbitkan majalah digital.
“Tanggal 30 April kita bikin diskusi hukum di sini dan berkelanjutan. Konsepnya seperti english meeting club dan diskusi bahasa Arab. Tapi yang kita pentingkan adalah substansi hukumnya. Hasilnya akan kita muat dalam majalah digital,” ujar Dirjen Badilag Purwosusilo dalam rapat koordinasi dengan para pejabat eselon II dan III, di lantai 6 Gedung Sekretariat MA, Jumat (19/4/2013).
Badilag berencana menggelar diskusi hukum tiap dua atau tiga bulan sekali di ruang rapat Ditjen Badilag. Tema yang diangkat ialah permasalahan hukum formil dan materiil di lingkungan peradilan agama.
M. Yahya Harahap, SH (kedua dari kanan) bersama panitia diskusi hukum Badilag.
Diskusi hukum ini akan melibatkan para hakim dari berbagai jenjang, dari hakim tingkat pertama hingga hakim agung. Narasumber yang akan dihadirkan Badilag adalah para pakar di bidangnya.
“Kita akan mengundang Pak Yahya Harahap,” ujar Dirjen Badilag, mengenai diskusi hukum edisi perdana yang rencananya akan membahas peningkatan kualitas putusan. Narasumber-narasumber diskusi berikutnya akan disesuaikan dengan tema yang diangkat.
Ia menambahkan, rencana Badilag menyelanggarakan diskusi hukum ini sudah mendapat restu dari para petinggi peradilan agama, termasuk Ketua Kamar Peradilan Agama MA Andi Syamsu Alam—yang sebelumnya lebih akrab dipanggil Tuada Uldilag.
“Pak Tuada sudah setuju. Beliau bahkan mengusulkan tema tertentu untuk dibahas di diskusi berikutnya,” Dirjen Badilag menjelaskan.
Berbagai bahan diskusi, mulai makalah, notulen hingga rumusan diskusi, akan dikemas dalam wujud majalah digital. Majalah ini nanti dilekatkan di situs Badilag.net dan dapat diunduh pengguna internet secara gratis.
“Kenapa digital? Supaya tidak ada ada biaya,” ujar Dirjen Badilag. Meski pada dasarnya berbentuk majalah digital, majalah ini juga akan dicetak dalam jumlah terbatas. Badilag akan mencetak sekitar 50 eksemplar majalah untuk dibagi-bagikan kepada lembaga terkait, mitra kerja atau tokoh tertentu.
Majalah ini, imbuh Dirjen Badilag, akan dicantolkan ke Subbag Dokumentasi dan Informasi yang selama ini mengelola situs Badilag.net.
Meski demikian, tim pengelola majalah digital tidak sama dengan tim pengelola Badilag.net. Majalah digital akan dikelola oleh satu tim yang unsur-unsurnya berasal dari Badilag sendiri dan dari hakim-hakim di daerah yang dinilai memiliki kecakapan di bidang hukum dan tulis-menulis.
“Dewan Redaksi ada di tempat masing-masing. Mereka bertemu saat diskusi,” Dirjen Badilag menjelaskan.
Siap datang
Mantan hakim agung M. Yahya Harahap, SH menyatakan kesediaannya untuk menjadi narasumber dalam diskusi hukum edisi perdana yang akan diselenggarakan Badilag pada 30 April 2013.
Ditemui panitia diskusi di rumahnya di kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Senin sore (22/4/2013), mantan Tuada Pidana MA itu mengaku memiliki jadwal yang padat, mulai dari menjadi narasumber di berbagai pertemuan hingga menjadi ahli di persidangan, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Meski demikian, penulis banyak buku tentang hukum ini berkenan menyediakan waktunya untuk menjadi narasumber pada diskusi hukum yang akan diselenggarakan Badilag pekan depan.
Pada diskusi nanti ia akan memaparkan berbagai hal mengenai pembuatan putusan. Sesi pertama, dari jam 9 hingga jam 12 akan dipakainya untuk memberikan ceramah. Sesi kedua, dari jam 13 hingga jam 15, akan digunakan untuk diskusi dan pendalaman materi.
Yahya Harahap dipilih menjadi narasumber bukan tanpa pertimbangan matang. Selain sangat menguasai hukum formil dan materiil, ia juga sudah cukup lama menjadi mentor bagi hakim-hakim peradilan agama.
"Saya melatih hakim-hakim peradilan agama sejak tahun 1980-an," tutur penulis buku Kedudukan, Kewenangan dan Acara Peradilan Agama itu.
(hermansyah)