on . Dilihat: 10449

Ular dan Anjing yang Tamak

Oleh: Abdul Manaf

Ramadhan adalah bulan agung (syahr ‘adhim). Berbuat kebaikan di dalamnya memiliki keutamaan yang besar (fadhl ‘adhim) dan pahala yang berlipat kali banyaknya. Demikian juga berbuat kesalahan di dalamnya mengakibatkan dosa yang lebih besar, bila dibandingkan kesalahan yang dilakukan di bulan lainnya.

Salah satu keutamaan amal di bulan Ramadhan adalah berinfak dan bersedekah. Infak adalah harta selain zakat yang dikeluarkan untuk kemaslahatan umum. Sedekah adalah  harta selain zakat atau non harta yang dikeluarkan untuk kemaslahatan umum. Setiap ajakan kepada kebaikan adalah sedekah. Setiap larangan dari kemungkaran adalah sedekah. Bahkan sekedar memberikan senyuman kepada orang lain juga sedekah.

Bersedekah tidak harus menunggu harta kita melimpah, karena bersedekah justru akan mendatangkan kelimpahan rejeki kita. Tidak ada orang jatuh miskin karena sedekah, tetapi banyak orang menjadi kaya karena sering sedekah.

Bersedekah dengan harta menunjukkan jiwa yang bersyukur. Karena masih banyak orang yang lebih miskin dan lebih membutuhkan dari kita.

Orang yang kaya, dia berzakat dan bersedekah juga. Orang yang terlilit hutang dia membayar hutangnya dan bersedekah juga. Suatu saat dia akan dimudahkan untuk melunasi hutangnya karena keberkahan dari sedekahnya.

Menahan harta dan enggan bersedekah, bisa diakibatkan karena sifat tamak dan rakus akan harta yang menguasai jiwa.

Seorang beriman harus menjauhi sifat tamak akan harta. Selayaknya dia menumbuhkan sifat qana’ah dan menerima anugerah Allah apa adanya.

Orang bijak berkata: tiga perkara siapa yang berada di dalamnya, maka sempurnalah akalnya: orang yang mengenal siapa dirinya, menjaga lidahnya, dan puas terhadap apa yang dianugerahkan Allah SWT.

Tamak itu dapat menghinakan derajat seorang pemimpin dan qana’ah bisa meninggikan derajat seorang yang miskin.

Sifat qana’ah menjadikan seseorang merasa puas dan menerima hasil usaha yang dia dapatkan sekecil apapun adanya. Sifat qana’ah dapat menenteramkan jiwa.

Sifat tamak dan rakus dapat menjerumuskan orang dalam kehancuran dan kehinaan. Tamak akan harta menjadikan orang lupa halal dan haram. Sifat tamak mendatangkan permusuhan, bahkan kepada orang yang berbuat baik kepadanya sekalipun.

Alkisah, seekor anjing yang sering mendatangi kediaman ular di dekat tersimpannya harta karun. Setiap kali datang, ular selalu memberi anjing sekeping emas.

Timbullah ketamakan dalam diri anjing. Dia berusaha membunuh ular untuk menguasai seluruh harta karun yang ada. Diayunkanlah kapak oleh anjing untuk membunuh ular.

Sialnya, kapak hanya mengenai ekor ular, saat ular melompat dan berbalik mematuk anjing. Akhirnya, matilah si anjing yang serakah lagi tamak tersebut. (bm/iar)