logo web

Dipublikasikan oleh Iwan Kartiwan pada on . Dilihat: 4310

Menggapai Cita dengan Kerja dan Do’a

Tanggal 21 Oktober 2014 Kemarin, menjadi hari penting dan istimewa khususnya bagi diri saya dan  warga peradilan agama serta Mahkamah Agung pada umumnya karena pada tanggal 21 Oktober tersebut ada 4 (empat) orang Hakim Agung baru yang dilantik oleh Bapak Ketua Mahkamah Agung RI, dua diantaranya adalah dari lingkungan  peradilan agama. Keempat orang Hakim Agung baru tersebut adalah : Dr. H. Amran Suardi,SH.,MM.,MH. (Hakim Agung Kamar Agama), Sudrajad Dimyati SH.,MH. (Hakim Agung Kamar Perdata), Dr.H. Purwosusilo,SH.,MH. (Hakim Agung Kamar Agama), dan Is Sudaryono, SH.,MH. (Hakim Agung Kamar Tata Usaha Negara).

Keempat Hakim Agung baru ini, semuanya dari hakim karier  yang telah lama malang melintang di dunia peradilan. Pak Amran Suadi adalah Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Surabaya, Pak Sudrajat Dimyati, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Pontianak, saya sendiri sebagai Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI, dan Pak Is Sudaryono adalah ketua Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan.

Karena itu saya sering menyampaikan dalam beberapa kesempatan, bahwa pelantikan Hakim Agung kali ini adalah kado untuk warga peradilan, khususnya peradilan agama karena  4 (empat) orang Hakim Agung baru ini semua dari hakim karier dan dua diantaranya adalah hakim peradilan agama. Mudah-mudahan ini  mampu membangun motivasi bagi rekan-rekan para hakim karier  untuk terus berusaha dan mencoba sehingga bisa lolos dalam seluruh tahapan seleksi untuk menjadi Hakim Agung.

Pengalaman ujian seleksi Hakim Agung periode ini terdapat 64 (enam puluh empat) orang  Calon Hakim Agung yang lolos seleksi administrasi oleh Komisi Yudisial, dari jumlah 64 (enampuluh empat) orang tersebut diantaranya terdiri dari hakim karier dan dari non karier.  Setelah melalui seleksi yang panjang oleh Komisi Yudisial, Alhamdulillah ada 5 (lima) orang yang lolos dari Komisi Yudisial untuk dikirim ke DPR. Kelima orang tersebut semua dari hakim karier yang kemudian 4 (empat) orang calon diantaranya dinyatakan lolos dalam ujian Fit dan Proper Test di Komisi III DPR RI di bulan September lalu.

Khusus untuk lingkungan peradilan agama,pelantikan kemarin lebih istimewa lagi karena ini adalah pelantikan Hakim Agung setelah sekian tahun tidak ada seleksi Calon Hakim Agung untuk kamar agama, karena tidak ada Hakim Agung yang purna bakti. Mudah-mudahan  ini berlanjut untuk tahun-tahun berikutnya.

Secara pribadi melalui kesempatan Pojok Dirjen ini, kami dan keluarga menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh warga Mahkamah Agung dan warga peradilan di seluruh Indonesia karena saya merasa keberhasilan kami ini bukan semata-mata karena kehebatan kami, bukan juga karena kepandaian kami akan tetapi juga semata karena takdir Allah yang didukung oleh do’a, motivasi, dorongan, Pemberian semangat, bimbingan, yang kemudian membukakan takdir Allah untuk semua ini,

Oleh karena itu pada kesempatan ini kami ucapkan  terima kasih kepada  YM. Bapak Ketua Mahkamah Agung RI dengan seluruh Pimpinan Mahkamah Agung dan seluruh Hakim Agung, Sekretaris MA RI, Pejabat Eselon I yang telah tidak henti-hentinya memberikan semangat , motivasi, bimbingan, nasehat, dan tentu ijin dari pimpinan untuk bisa mendaftarkan sebagai peserta seleksi Hakim Agung kali ini.

Untuk warga Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama dan seluruh warga Peradilan khususnya peradilan agama, terima kasih atas dukungan, do’a, yang mengalir setiap hari dan setiap malam tidak ada henti-hentinya kepada kami. Ini semua bagaikan dua sisi mata uang, satu sisi menjadi beban karena besarnya harapan-harapan teman kepada kami untuk lolos dalam seleksi Hakim Agung kali ini, akan tetapi disisi lain memberi motivasi,dorongan dan semangat untuk berusaha supaya kami mampu mewujudkan harapan-harapan tersebut dan Alhamdulillah kami bisa memenuhi harapan teman-teman semuanya.  Mudah-mudahan semua ini dibalas oleh Allah dengan balasan yang lebih baik.

Ini sekaligus menunjukkan kepada kita betapa luar biasanya kekuatan do’a, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin, apa yang sulit menjadi mudah, apa yang berat menjadi ringan, dan apa yang jauh menjadi dekat , semua berkat do’a dan ijin allah.

Kedepan kami tetap mohon dukungan dan do’a dari seluruh warga Mahkamah Agung dan  seluruh warga peradilan, semoga kami dapat mengemban amanah yang berat ini dengan baik. Sehingga  keberadaan kami bermanfaat untuk lembaga , masyarakat dan bangsa Indonesia. Apalagi dalam beberapa bulan ini tugas kami semakin berat sebab disamping saya harus melaksanakan tugas pokok saya sebagai Hakim Agung, pimpinan Mahkamah Agung RI masih memberikan kepercayaan dan amanat kepada saya untuk memimpin Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama sebagai Plt. Direktur Jenderal  sampai ditunjuk Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama yang baru. Oleh karena itu do’a dan dukungan teman senantiasa kami harapkan semoga kami dapat mengemban dua amanat ini dengan sebaik-baiknya. Mohon maaf apabila kami tidak dapat membalas semua ucapan dan kiriman do’a melalui SMS, mudah-mudahan semua akan menjadi motivasi bagi kami dalam menjalankan tugas.

Terima kasih ya Allah…, terimakasih teman-teman seluruh warga peradilan. Subhanallah walhamdulillah, jangan berhenti untuk berbuat kebaikan, karena kebaikan yang kita lakukan menjadi wasilah terdekat untuk do’a kita dengan Allah. Mari kita bangun bersama Peradilan Agama ini dengan bekerja dan berdo’a, agar visi terwujudnya Badan Peradilan Agama yang agung akan segera terwujud, amiin.

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice