POTRET HUKUM DI TAHUN POLITIK
Oleh; Alimuddin,.SHI.,MH.[1]
PROLOG
Tahun 2014 merupakan tahun politik, begitu kesimpulan seluruh media, politikus, dan sebagian masyarakat yang melek politik. Namun, menurut saya, setiap tahun bahkan setiap hari, selalu ada saja nuansa politik yang menjadi sumber berita sekaligus sumber masalah. Tepat di tahun politik ini selalu ada pilihan dan alasan. Apa yang membedakan antara pilihan dengan alasan?
Kata pilihan secara psikologi bahasa menandakan bahwa seseorang hanya memiliki kemampuan untuk menghadapi sebuah kejadian atau peristiwa yang sudah terjadi, kemudian dia memilih respon yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi tertentu.[2] Dalam bahasa yang lebih sederhana, kemampuan ini sesungguhnya merupakan naluri yang selalu dimiliki setiap orang, yaitu menetralisir akibat (effect) dari suatu peristiwa atau kejadian.
Yang jarang ialah kemampuan seseorang untuk berpikir soal sebab (cause) sebuah kejadian, agar bisa mengantisipasi peristiwa yang tidak diinginkan di masa depan. Dalam konteks itulah, kebutuhan seorang pemimpin yang bisa membuat program kebijakan yang dapat mengantisipasi kejadian buruk diperlukan.
Untuk itulah, diperlukan sebuah konsep kebijakan negara yang dapat menjawab semua permasalahan yang ada. Salah satu konsep dalam teori hukum tata negara adalah konsep negara hukum.
[1] Hakim Pengadilan Agama Gunung Sugih/Redaktur Majalah Digital Peradilan Agama (Badilag).
[2] "Dalam Pilihan, Selalu Ada Alasan", Artikel Lampung Post, Rabu 22 Januari 2014 halaman 12.
selengkapnya KLIK DISINI
.