MEMBENTUK MASYARAKAT MADANI DARI SPIRIT HIJRAH
Oleh: Al Fitri, S.Ag., S.H., M.H.I.
(Hakim Pratama Utama Pengadilan Agama Manna)
A. Pendahuluan
Tahun baru Islam (on the new hijri year), dalam kalender Indonesia ditulis tahun hijrah. Dalam tatanan sejarah tahun hijrah dimulai dan dibentuk masa Khalifah Umar Ibn al Khattab ra, agar umat Islam mempunyai kalender yang tidak meniru atau taqlid kepada kalender kaum Nasrani. Zaman Rasulullah dan Khalifah Abu Bakar as Shidiq ra, masih belum dikenal nama-nama tahun. Sehingga pada waktu itu, penamaan tahun selalu dikaitkan dengan kejadian dan peristiwa, seperti ‘aam al fil (tahun gajah), tahun ketiga dari kenabian, tahun pertama sudah hijrah dan seterusnya. Hal ini menyulitkan kaum muslimin ketika itu. Oleh karena itu, pada masa kekhalifahan Umar Ibn al Khattab ra, tepatnya tahun 17 H dan merupakan tahun keempat dari kekhalifahannya[1], dirintislah sistem penanggalan Islam.
Para sahabat Nabi termasuk Umar berikhtiar mencari dan memproses dibuatnya kalender hijrah yang berbeda dengan kalender buatan Nasrani yaitu kalender masehi. Tidak lama kemudian disepakatilah tahun dimana Nabi Muhammad saw hijrah dari Makkah ke Madinah sebagai tahun pertama kalender Islam, lalu disepakati dinamai tahun hijrah. Sedang penggunaan bulan (qamar) dijadikan rujukan penerapan awal bulan pada kalender hijrah ini. Landasannya para sahabat senior berijtihad dengan mencari dalam hadits-hadits dan kesaksian mereka ketika berinteraksi langsung atau tidak langsung dengan Nabi Muhammad saw. Setelah ijtihad itu, ditetapkan 12 bulan sebagai bulan-bulan yang ada dalam tahun hijrah, hal ini sesuai bunyi QS. at Taubah ayat 36[2], dan nama bulan diawali dengan Muharram dan diakhiri Dzulhijjah[3].
[1] Lihat Ibnu Hajar, Fath al-Bari, jilid 7, hlm. 268
[2] Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.
[3]Nama-nama bulan tahun hijriyah, yaitu: Muharram, Shafar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir (tsani), Jumadal Awal, Jumadal Akhir (tsani), Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqo’dah dan Dzulhijjah.
Selengkapnya KLIK DISINI