logo web

Dipublikasikan oleh Iwan Kartiwan pada on . Dilihat: 2881

KONFLIK DAN PERSETERUAN DI NEGERI BERJUTA OKNUM

Oleh : Unung Sulistio Hadi, SH.I

Cakim PA. Semarang

Perjalanan  panjang  bangsa  indonesia  penuh  dengan  teka-teki  dan  lika-liku kehidupan,  sosok  pahlawan  dan  para  tokoh  perubahanpun  bermunculan  mewarnai dinamika  perjalanan  bangsa  ini,  namun  entah  mengapa  berabad-abad  telah  dilalui namun kondisi yang terjadi tidaklah lebih  baik, kemiskinan  masih  terus saja meningkat dan tersebar  di seluruh wilayah indonesia,  ketidakadilan terus merajalela,  kebobrokan yang  semakin  menjadi-jadi,  kian  hari  negeri  ini  terus  meluka  dan  dirundung  duka, konflik  yang  berkepanjangan terus timbul dari berbagai alasan dan kepentingan,  selalu ada  aktor  intelektual  yang  menjadi  dalang  utama  dibalik  merosotnya  perilaku  dan moralitas, bagaimana seorang  individu   mampu  mempengaruhi dan mendoktrin pikiran orang lain guna mewujudkan suatu tujuan yang dianggap benar, akan sangat sensitif jika konflik dilatarbelakangi oleh persoalan suku,  agama,  ras dan antara golongan,  selama ini konflik  dipicu  oleh  beberapa kelompok  yang  saling unjuk  gigi demi gengsi,  harga diri, prestise,status sosial, dan kepentingan pribadi, bahkan semboyan “tidak ada kawan dan lawan yang abadi karena yang ada hanyalah kepentingan abadi” merupakan harga mati yang tidak dapat  ditawar lagi telah mengakar dan mendarah daging  dibenaknya, barangkali dagelan politik  yang  ditunjukkan oleh pejabat dan politisi hampir setiap hari tersiar menghisasi media,  gairah  partai politik yang  merekrut caleg dari kalangan  artis harus berupaya  sedemikian rupa  untuk  meraup  suara konstituen  sebanyak-banyaknya demi kemenangan, namun   setelah   mendapatkan   keinginannya   agak   sulit   untuk merealisasikan   janji-janji  dan  mengabadikan  diri  sebagai  abdi  negara  dan  abdi masyarakat karena tujuan  utama sudah  tercapai yaitu  kemenangan,  hal tersebut  tidak hanya merupakan sebuah langkah kemunduran sebuah negara akan tetapi kebangkrutan demokrasi, mengapa demikian mengamati fenomena artis di tahun 2009  hampir tidak terlihat kader  yang  mendongkrak  kualitas demokrasi dan parlemen justru  menegaskan parpol  gagal  membangun  institusi  kaderisasi  untuk  kepemimpinan,  itu  artinya  partai tidak  punya  kemampuan  leadership  yaitu  dengan  menggunakan cara praktis merekrut.


selengkapnya KLIK DISINI


 

 

 

 

 

 

artis  guna  mendompleng  popularitas  dan  mengabaikan  serta  mengorbankan  kualitas,

kredibilitas dan kapabilitas kepemimpinan.

.

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice