logo web

Dipublikasikan oleh Iwan Kartiwan pada on . Dilihat: 5105

Evaluasi, Kritik, Oto Kritik dan Cita-Cita Reformasi Birokrasi

Oleh : Aden Daenuri, S.H.I*

Pada abad ke 14- 17 Masehi daratan Eropa memulai kebangkitan dalam bidang politik, sains dan kebudayaan yang kita kenal dengan sebutan renaisans. Ya masa kebangkitan, ereksi kalau mengambil istilah seksiologi.

Eropa yang pada mulanya secara politik, sains dan kebudayaan sarat akan intervensi tokoh agama berubah menjadi masyarakat yang saintis dan rasional, meninggalkan segala sesuatu yang absurd dan surealis. Persis seperti seorang perempuan yang meninggalkan kekasihnya karena memliki kekasih baru yang lebih tampan dan kaya.

Dalam perkembangannya, renaisans harus menempuh jalan zig zag penuh perjuangan, beberapa pemikir di era ini harus rela meregang nyawa oleh arogansi kelompok agamawan yang merasa dirinya paling suci sejagad raya. Sama halnya seperti beberapa tokoh agama di Indonesia yang “hobi” menyesatkan dan mengkafirkan orang-orang yang diangggap tidak sejalan dengan pemikirannya. ironis memang, tapi itulah realita.

Nicolaus Copernicus, harus rela menerima hukuman (beberapa sumber mengatakan dipancung) hanya karena mengemukakan teori helliosentrisme, yang tentu saja pada saat itu bertentangan dengan keyakinan masyarakat pada umumnya, terkhusus tokoh agama yang tetap ngotot dengan teori milik Aristoteles geosentrisme.


Selengkapnya KLIK DISINI


 

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice