logo web

Dipublikasikan oleh Ridwan Anwar pada on .

 

 

 

 

Sepuluh Profesor Asal Afganistan Kunjungi PA Jakarta Selatan

Jakarta | PA Jakarta Selatan

Sebanyak 10 profesor dari berbagai universitas asal Afganistan mengunjungi Pengadilan Agama Jakarta Selatan siang ini (04/11). Tak hanya kesepuluh profesor asal Afganistan yang datang, tapi juga tiga orang asal University of Washington, Seattle, Amerika Serikat. Kehadiran mereka di Indonesia yang difasilitasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta untuk melihat perkembangan hukum Islam khususnya peradilan agama yang ada di Indonesia.

Salah satu tempat yang dikunjungi adalah Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Ketua PA Jakarta Selatan Dr. H. Imron Rosyadi, S.H., M.H menyambut dengan hangat kedatangan para profesor tersebut. Hadir pula dalam acara ini Ketua Pengadilan Tinggi Agama Jakarta Dr. H. Khalilurrahman, Panitera Sekretaris PTA Jakarta Rachmadi Suhamka, SH.

Para profesor asal Afganistan di bawah naungan LESPA (Legal Education Support Program – Afghanistan) merupakan kerjasama Universitas yang ada di Afganistan dengan University of Washington School of Law. LESPA merupakan kolaborasi antara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan Kementrian Pendidikan Tinggi, Syari’ah dan Hukum Afganistan.

Program tersebut bertujuan untuk memperkuat lembaga hukum yang ada di Afganistan dengan menawarkan pendidikan lebih tinggi kepada profesor hukum yang akan menjadi pendidik masa depan.

Oleh karena itu, guna menambah wawasan mengenai peradilan agama mereka hadir di Indonesia untuk membandingkan peradilan agama yang ada di Afganistan.

Prof. Abdul Rahim Hakimi mengatakan, “Terima kasih sudah menerima kami dan sudah meluangkan waktunya. Kami berharap sistem peradilan agama di Indonesia tidak jauh berbeda dengan sistem yang ada di Afganistan karena Indonesia dan Afganistan sama-sama negara muslim,” ujarnya. Ketua PA Jakarta Selatan Dr. H. Imron Rosyadi, S.H., M.H  pun berharap apa yang diinginkan para profesor tersebut dapat dilihat di PA Jakarta Selatan.

Para profesor diajak berkeliling ke berbagai ruangan yang ada di PA Jakarta Selatan, melihat meja informasi, meja I, II, dan III, ruang arsip, posbakum, ruang sidang, ruang mediasi, ruang menyusui. Mereka cukup terkesima melihat ruang arsip yang ada dan menyampaikan beberapa pertanyaan mengenai arsip yang ada di PA Jakarta Selatan. Selanjutnya, Dr. H. Imron Rosyadi, S.H., M.H menyampaikan sekilas tentang Pengadilan Agama Jakarta Selatan di ruang sidang utama.

Dalam sesi tanya jawab, para profesor mengajukan beberapa pertanyaan mengenai peradilan agama yang ada di Indonesia. Beberapa profesor memberikan pertanyaan mengenai hukum waris, pernikahan antara warga asing, sistem mediasi atau islah  yang ada di Afganistan dan di Indonesia. Melihat angka perceraian di Afganistan, mereka menyampaikan perceraian di Afganistan sangat rendah, sekitar 5 perkara setiap bulannya. Mereka sangat terpukau dengan tingginya angka perceraian yang ada di Indonesia.

Mereka mempertanyakan apa yang menyebabkan sehingga angka perceraian di Indonesia bisa tinggi, apakah tidak ada yang memberikan petuah atau takut akan dosa untuk bercerai. Dr. H. Khalilurrahman menjawab pertanyaan tersebut mengatakan bahwa tingginya perceraian yang ada di Indonesia dikarenakan kurang matangnya pasangan yang akan menikah sehingga sering terjadi percekcokan antara suami istri.

Dr. H. Khalilurrahman mengungkapkan, akan mengusulkan ke pimpinan Mahkamah Agung untuk melakukan studi banding ke Afganistan untuk melihat mengapa perceraian di sana sangat rendah dibandingkan di Indonesia dan mengapa perceraian tidak sampai tingkat banding. Beliau mempertanyakan apakah ada peraturan yang membuat turunnya angka perceraian yang ada di Afganistan.

Kemudian, Jon Eddy selaku Co-Director LESPA memberikan kenang-kenangan berupa pena dan KPTA Dr. H. Khalilurrahman memberikan cinderamata dari PA Jakarta Selatan. (Dini, foto: Ijmal)

 

 

 

 

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice