Blangkejeren, 17 Oktober 2025 – Mahkamah Syar’iyah (MS) Blangkejeren mengikuti Seminar Nasional dalam rangka Program Pertukaran Pengetahuan Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) dengan topik “Sexual Harassment at Workplace 101 & How American Courts Handle Harassment and Bullying in the Workplace” yang dilaksanakan secara daring pada hari Jum’at, 17 Oktober 2025, bertempat di Media Center MS Blangkejeren.
Kegiatan ini diikuti oleh Wakil Ketua MS Blangkejeren, Gunawan, S.H.I., Hakim MS Blangkejeren, Alimal Yusro Siregar, S.H., serta seluruh aparatur MS Blangkejeren. Seminar ini merupakan bagian dari upaya peningkatan wawasan dan profesionalisme aparatur peradilan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, bermartabat, dan berintegritas.
Program YSEALI merupakan inisiatif kepemimpinan yang didukung oleh Pemerintah Amerika Serikat untuk memperkuat kapasitas profesional muda di kawasan Asia Tenggara. Melalui Professional Fellows Program (PFP), hakim dan aparatur peradilan Indonesia berkesempatan belajar secara langsung di lembaga peradilan Amerika Serikat, serta menerima kunjungan balasan dari mitra profesional di peradilan Amerika.
Mahkamah Agung RI menyambut kerja sama internasional ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat integritas dan profesionalisme para hakim muda Indonesia. Diharapkan kemitraan ini terus berlanjut dan berkembang untuk memperkuat nilai-nilai keadilan, transparansi, serta perlindungan terhadap martabat individu di lingkungan peradilan.
Topik yang diangkat dalam seminar ini sejalan dengan komitmen Mahkamah Agung untuk mewujudkan lingkungan kerja yang bebas dari pelecehan dan diskriminasi. Melalui kegiatan ini, diharapkan tumbuh kesadaran dan pemahaman yang lebih kuat di kalangan hakim dan aparatur peradilan mengenai pentingnya pencegahan serta penanganan pelecehan seksual di tempat kerja. Selain itu, kegiatan ini menjadi ruang pertukaran pengalaman dan praktik baik antara peradilan Indonesia dan Amerika Serikat dalam membangun budaya kerja yang berintegritas, profesional, dan berkeadilan gender. (Tim Media)