Persiapan Akreditasi, Badilag Gelar Pendidikan Lanjutan Asessor

Megamendung | badilag.mahkamahagung.go.id (27/8/2017)

Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama (Badilag) menggelar pendidikan untuk Asessor Sertifikasi Peradilan Agama selama empat hari di Kampus Balitbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung RI, Megamendung.

Acara tersebut merupakan Program lanjutan dari kegiatan TOT Sertifikasi Akreditasi Penjaminan Mutu. “Sebelumnya Badilag telah mengadakan TOT di 4 wilayah yaitu Medan, Makassar, Bekasi dan Denpasar” ujar Sekretaris Ditjen Badilag Tukiran, S.H., M.M saatlaporan ketua panitia dalam pembukaan acara, Minggu siang (27/8/2017).

Menurutnya, pendidikan lanjutan diikuti trainer maupun auditor yang telah lulus pada TOT Sertifikasi Akreditasi Penjaminan Mututahap pertama, perwakilan Pengadilan Tinggi Agama, dan pejabat eselon II dan III Ditjen Badilag dengan nara sumber Ainun Najib.

Model pembelajaran kali ini dititikberatkan pada diskusi dan praktek atau simulasi. Pembelajaran dilakukan dua arah, tapi peserta tetap memperoleh materi-materi pelatihan yang relevan dengan tugas dan tanggung jawab mereka setelah ditetapkan menjadi trainer dan auditor akreditasi.

Dirjen Badan Peradlan Agama Dr. H. Abdul Manaf, M.H. menyampaikan bahwa akreditasi pengadilan semata-mata untuk pelayanan masyarakat. “Elemen penting dalam standar sertifikasi penjaminan mutu adalah pelayanan publik kepada masyarakat atau pencari keadilan” katanya saat membuka acara.

Program akreditasi di pengadilan diprakarsai oleh Ditjen Badan Peradilan Umum (Badilum). Hingga saat ini sudah puluhan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi yang telah terakreditasi.

Pengalaman itu dimanfaatkan Badilag dengan menunjuk Ketua tim Akreditasi Penjaminan Mutu Ditjen Badilum Drs. H. Wahyuddin, M.Si, untuk menjadi narasumber.

H. Wahyuddin yang juga merupakan Direktur Pranata dan Tatalaksana Perkara Pidana Ditjen Badilum menyampaikan tentang penerapan pelaksanaan Akreditasi Penjaminan Mutu di lingkungan peradilan umum.Pertemuan ini dimanfaatkannya untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman dalam implementasi akreditasi di lingungan peradilan umum. Ia pun berharap ada penyeragaman dalam sistem akreditasi penjaminan mutu di lingkungan peradilan.

Selain H. Wahyuddin, Badilag juga menunjuk Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Dr. Herri Swantoro, S.H., M.H. untuk menjadi salah satu narasumber. Herri Swantoro menjelaskan bahwa faktor keberhasilan akreditasi penjaminan mutu dilingkungan peradilan umum ditentukan oleh komitmen seluruh aparatur di pengadilan mulai dari level pimpinan sampai staf. Dalam pengimplementasian akreditasi penjaminan mutu juga ditunjang oleh penerapan motto 5R yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin dan motto 3S yaitu Senyum, Sapa dan Salam. (za.ik–hirpan hilmi)