logo web

Dipublikasikan oleh Ridwan Anwar pada on . Dilihat: 3072

Tertusuk Duri, Bukan Tertusuk Belati

Oleh: Abdul Manaf

Adalah seorang bijak yang bekerja di sawah. Tiba-tiba, kakinya tertusuk duri. Dia mengaduh. Darahpun mengalir dari lukanya yang cukup dalam. Duri itu lumayan besar. Setelah mencuci kakinya, dia berujar, “Alhamdulillah, saya tidak memakai sepatu baruku. Kalau saja saya memakainya, maka sepatuku pasti akan koyak dibuatnya.”

Kehidupan banyak memiliki misteri. Ada masa lalu dari kehidupan yang dilalui setiap manusia. Dan masa itu tidak akan pernah datang lagi kepadanya. Hanya tinggal kenangan. Ada kenangan manis yang membuatnya tersenyum manis. Ada kenangan pahit yang membuatnya sedih dan sakit.

Selain itu, ada masa sekarang, masa kini, yang harus diisi dengan kebaikan, sebagai wujud rasa syukur atas kesempatan yang masih diberikan. Masa kini, adalah kesempatan emas untuk menorehkan hal-hal positif yang dapat membahagiakan setiap pelakunya. Namun, tidak jarang kesempatan emas itu hilang, karena justru digunakan untuk melakukan hal-hal keburukan yang dapat mencelakakan setiap pelakunya.

Selain dua masa tersebut, ada masa depan yang penuh misteri. Bahkan sangat mungkin masa itu tidak sempat kita menemuinya. Sebab ternyata, kita sudah terlebih dahulu pulang menghadap kepada Allah Maha Kuasa. Masa depan bisa jadi hanya sekedar angan-angan, karena kita belum tentu mendapatinya.

Semua kejadian yang menimpa kita, sudah menjadi masa lalu, yang tidak mungkin kembali lagi. Kesuksesan yang diraih di masa lalu, bisa jadi kini tinggal kenangan, manakala kita sudah jatuh terpuruk. Kesehatan, kecantikan, dan keperkasaan di masa lalu, bisa jadi kini tinggal ratapan, manakal sekarang kita sudah rapuh dan semakin menua. Roda dunia terus berputar, kadang kita berada di atas, berada di puncak kesenangan dan kecukupan duniawi. Tapi, kadang kita harus berada di bawah, dalam serba keterbatasan bahkan kekurangan materi.

Lihatlah cerita di atas, orang bijak selalu memaknai masa lalu, kejadian buruk yang menimpanya dengan pikiran positif. Masih untung motor kita yang hilang, bukan nyawa kita yang melayang. Masih untung jabatan kita yang pergi, bukan harga diri yang terbeli. Bahkan sangat mungkin, ada orang yang mengalami musibah yang lebih berat lagi dari dirinya, bukan hanya tertusuk duri, mungkin tertusuk belati oleh penjahat yang datang dan pergi. [bm]

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice