logo web

Dipublikasikan oleh Ridwan Anwar pada on . Dilihat: 2203

Isteri Yang Hebat Mendukung Suami Yang Sukses

Oleh: Abdul Manaf

Alkisah ada seorang pejabat publik yang dikendalikan oleh isterinya. Hampir semua putusan dan kebijakannya dipengaruhi oleh isterinya. Bahkan mengabaikan peraturan dan perundangan yang mengikatnya. Sudah tidak jelas lagi mana urusan kantornya, mana urusan rumah tangganya. Bercampur baur. Urusan kantor dengan urusan kompor (baca: dapur rumah tangga) tidak lagi tampak garis pemisahnya. Urusan lembaga dengan urusan rumah tangga tidak ada sekat diantaranya. Urusan instansi dengan urusan pribadi seperti lauk bercampur nasi.

Publik resah. Seorang bijak tergerak menasihati sang pejabat. Dia berkunjung ke rumah pejabat ditemani oleh isterinya. Setelah berada di ruang tamu pejabat, dia suruh isterinya mengambil pelana keledai sementara menunggu tuan rumah menemui para tamunya.

Sang bijak dan isterinya mulai beraksi. Dia perintahkan isterinya memasang pelana di punggungnya, lalu menaikinya. Merekapun bergerak kesana-kemari di ruang tamu pejabat. Isteri pejabat mengintip dari balik tirai dan tertawa geli melihat kegaduhan di rumahnya. Tidak kurang sang pejabatpun melihatnya dan tertawa terpingkal-pingkal sambil membuka pintu yang menghubungkan ke ruang tamunya.

Setelah sang pejabat dan isterinya bertanya keheranan sambil tertawa tiada hentinya, sang bijak menjawab dengan tenang.

“Yang Mulia kami melakukan ini semua hendak menasihati tuan dan isteri tuan jika berkenan,” tutur sang bijak memulai nasihatnya. “Silakan, dengan senang hati,” jawab sang pejabat.

“Saya khawatir apabila keadaan tuan, seperti halnya keledai yang mudah dikendalikan orang. Saya khawatir apabila tuan dalam menjatuhkan putusan dan kebijakan publik dikendalikan oleh isteri tuan sebagai ibu rumah tangga. Kalau saya rakyat biasa mungkin tidak terlalu berarti, namun tuan adalah pejabat publik yang putusan dan kebijakan tuan terikat oleh segala undang-undang dan peraturan,” papar sang bijak.

Sejak peristiwa tersebut isteri sang pejabat menyadari kekeliruannya, dan berusaha mendukung suaminya agar bekerja profesional dan independen sesuai ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang telah ditentukan.

Seorang isteri pejabat hendaknya menguatkan suaminya dalam tugas. Menghibur suaminya di kala duka. Mendukungnya untuk mensyukuri semua yang ada. Mengingatkannya di kala lupa. Mencegahnya di kala godaan dan bujuk rayuan datang menyeretnya ke lingkaran setan pelanggaran dan penyimpangan. Di balik suami yang sukses, pasti ada wanita hebat di sampingnya.

[bm]

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice