Dipublikasikan oleh Hirpan Hilmi pada on . Dilihat: 1205

Badilag Sosialisasikan SMM di Medan

Medan | PTA Medan

Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia menyampaikan Sosialisasi Sistem Mutu Manajemen (SMM) Peradilan Agama di Pengadilan Tinggi Agama Medan Selasa (18/4/2017).

"Dengan membaca basmallah, acara sosialisasi ini secara resmi dibuka" Panitera PTA Sumatera Utara Drs. H. Pahri Hamidi, S.H. saat membuka acara di depan hakim tinggi, pejabat struktural dan fungsional PTA Sumatera Utara serta para ketua, panitera dan sekretaris pengadilan agama di wilayah PTA Sumatera Utara.

Menurut Sekretaris Jenderal Badan Peradilan Agama Tukiran, S.H., M.M. Sistem Mutu Manajemen ini merupakan nomenklatur yang sudah disepakati oleh Badilag dengan Para Ketua PTA se Indonesia. Sistem ini wajib dilaksanakan oleh seluruh Pengadilan Agama di Seluruh Indonesia.

“Pengadilan Agama didahulukan karena karakteristik tugas PTA dan PA itu berbeda, PA berhubungan langsung dengan masyarakat pencari keadilan. Sistem Manajemen Mutu ini akan dibuat payung hukumnya oleh Badilag meskipun nanti ada perubahan nomenklatur menjadi akreditasi namun sistemnya tetap sama.” katanya saat menjadi narasumber.

Tukiran menjelaskan setidaknya ada tiga aspek yang harus dipahami yaitu ssstem, manajemen dan mutu untuk menuju Total Quality Manajemen (TQM). Ia membahas tentang sistem, baik pengertian, unsur/elemen yang pada akhirnya menuju pelayanan prima untuk mewujudkan Badan Peradilan yang Agung.

Adapun Manajemen, merupakan proses, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.

Sedangkan mutu adalah derajat yang dicapai oleh karakteristik yang melekat dalam memenuhi persyaratan. Mutu adalah sesuai dengan kegunaan,  mutu juga adalah kepuasan pelanggan.

Pedoman SMM ini bertujuan pada Total Quality Managemen. TQM adalah suatu sistem manajemen kualitas yang berfokus pada pelanggan dengan melibatkan semua level karyawan untuk peningkatan atau perbaikan secara terus menerus. “Sistem ini belum tentu sempurna namun setidaknya dapat meminimalisir kesalahan” pungkasnya. (pta medan-hirpan hilmi)